Pages

Selasa, 21 Mei 2013

SEJARAH BOTANI

Sejarah

Botani awal (sebelum 1945)

Alat-alat tradisi untuk ahli botani.
Antara karya-karya terawal, terdapat dua karangan panjang yang ditulis di sekitar 300 SM oleh Theophrastus: Tentang Sejarah Tumbuhan (Historia Plantarum) serta Tentang Sebab-sebab Tumbuhan. Bersama-sama, kedua-dua buku itu merupakan sumbangan sains botani yang terpenting sejak purbakala sehingga Zaman Pertengahan.
Dioscorides, seorang penulis perubatan Rom memberikan bukti-bukti yang penting mengenai pengetahuan Yunani dan Rom tentang tumbuhan perubatan. Dengan menggunakan mikroskop awal, Robert Hooke menemui sel dalam gabus pada tahun 1665, dan tidak lama kemudian, dalam tisu tumbuhan hidup. Leonhart Fuchs dari Jerman, Conrad von Gesner dari Switzerland, serta Nicholas Culpeper dan John Gerard dari United Kingdom menerbitkan karya-karya mengenai tumbuhan herba yang memberikan maklumat tentang kegunaan perubatan tumbuhan.

Botani moden (sejak 1945)

Banyak pengetahuan baru pada hari ini dijanakan daripada kajian tumbuhan model seperti Arabidopsis thaliana. Rumpai mustard ini merupakan salah satu daripada tumbuhan pertama untuk penjujukan genomnya. Penjujukan genom padi bersama-sama dengan sebuah komuniti penyelidikan antarabangsa yang besar telah menyebabkan padi sebagai model de facto untuk bijiran, rumput, dan monokot. Brachypodium distachyon, sejenis spesies rumput yang lain, juga muncul sebagai model uji kajian untuk memahami biologi genetik, sel, dan molekul rumput-rumput iklim sederhana. Genom untuk ruji-ruji yang penting dari segi perdagangan termasuk gandum, jagung, barli, rai, sekoi, dan kacang soya kini juga dijujukkan. Penjujukan sebilangan daripada tumbuh-tumbuhan ini amat mencabar disebabkan tumbuhan-tumbuhan itu bersifat poliploid, iaitu gen-gennya mempunyai dua atau lebih set haploid kromosom. Bagaimanapun, sifat polipliod adalah biasa dalam alam tumbuhan. "Yis hijau" (chlamydomonas reinhardtii), sejenis alga hijau yang mempunyai sel tunggal) merupakan lagi satu organisma model tumbuhan yang telah dikaji dengan meluas dan memberikan wawasan yang penting untuk biologi sel.

Pengertian Botani

BOTANI
Pengertian Botani yaitu ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, namun pada materi ini yang dibahas hanya yang berhubungan dengan kegiatan alam terbuka, yaitu bagaimana kita dapat memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan kita, terutama pada keadaan survival.
Pemanfaatan tumbuhan secara praktis di lapangan bagi kepentingan manusia, dapat dijadikan sebagai :
a. Bahan Makanan
Pedoman menkonsumsi tumbuhan sebagai makanan dilapangan :
- Tumbuhan tersebut sudah dikenal dan biasa dimakan
- Buah-buahan yang akan dimakan dan belum dikenal sebaiknya dioleskan sedikit dibibir dan ditunggu ada/tidak reaksi.
- Sebaiknya makan tumbuhan jangan hanya satu jenis saja.
- Sebaiknya bagian yang akan dimakan daunnya masih muda (pucuknya)
- Apabila daunnya yang akan dikonsumsi maka sebaiknya tidak bergetah atau berbulu.
- Tumbuhan yang tidak berbau busuk.
- Tumbuhan yang dimakan oleh hewan menyusui (mamalia).
- Tumbuhan tersebut tidak hidup menyendiri (soliter).
- Apabila Buahnya yang akan dikonsumsi maka buah tersebut tidak berwarna mencolok.
- Buah-buahan yang berwarna ungu sebaiknya tidak di makan karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid
Contoh jenis tumbuhan yang dapat di konsumsi
- Umbi Talas (Colocasia sp.), Rumput Teki (Cyperus rotondus)
- Arbei hutan (Rubus sp). Markisa (Passiplora guandrangularis), Bune (Antidesma bunius (L) Spreng).
- Biji muda Sengon (Albizia lophata) dan Kaliandra (Caliandra Cahartica).
- Daun muda Paku Tiang (alsophila glauca), selada air (Nasturtium officinale).
- Daun Begonia (Begonia sp.), Rebung Bambu (Bambusa sp.).
- Bunga Honje atau Kecombrang (Nicolara sp.) dan Bunga Turi (Sesbania glandiflora).
- Pisang Hutan muda (Musa sp.) yang dapat dimakan yaitu : buah, jantung, batang bagian dalam dan bongkol pisang muda.
- Jenis jamur hutan yang dapat dimakan dan mengandung protein tinggi yaitu Jamur Tiram (Pleutotus ostratus) dan Jamur Kuping (Auricularia jadae).
b. Bahan Obat-Obatan
Sudah sejak jaman dahulu manusia memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan obat-obatan. Antara lain digunakan sebagai obat demam, sakit kepala sakit gigi, luka, digigit ular beracun dan lain sebagainya (Lihat Daftar Tumbuhan Obat)
c. Tempat Berlindung
Sebaiknya tempat berlindung (beristirahat) dialasi dengan dedaunan, dapat mencegah menghantarkan dingin langsung dari tanah, pohon tumbang dapat dijadikan sebagai tempat berlindung.
d. Sumber Air
Untuk mendapatkan air dari tumbuhan dapat dilakuan dengan cara:
- Menyelubungkan ranting dan daunnya dengan sebuah kantong plastik yang ujungnya diikat, penguapan dari daun dapat menyebabkan pengembunan pada plastik bagian dalam.
- Mengumpulkan embun dari tumbuhan dengan menggunakan kain.
- Mengambil air dari batang tanaman rambat seperti rotan dengan cara memotong bagian atas setinggi mungkin dan bagian bawah yang dekat dengan tanah, air tetesannya dapat langsung diminum.
- Mengambil air yang tertampung pada daun-daun yang lebar, misalnya pisang-pisangan dan talas-talasan biasanya setelah hujan atau embun di pagi hari. Pada ruas Bambu dan pada Kantung Semar, sebaiknya disaring dan dimasak dahulu karena sering terdapat serangga yang mati dan berbau.
e. Bahan Untuk Menyalakan Api
Pada daerah yang lembab dan basah, sebelum menyalakan api, kumpulkan dalu ranting-ranting kecil yang kering sebagai penyala awal yang mudah terbakar, atau dengan cara mengiris setipis mungkin kayu yang ada hingga menjadi serpihan. Untuk membuat api, dapat dilakukan dengan cara menggesekkan bambu dengan bambu (kayu kering) yang keras secara konstan dan cepat (gerakan seperti menggergaji) hingga panas dan mengeluarkan asap, simpan bahan penyala dekat sumbur panas lalu gesek kembali hingga bahan penyala terbakar.
f. Sarana Kegiatan Memasak.
Fasilitas di alam yang dapat digunakan sebagai sarana kegiatan memasak, seperti bambu atau kelapa yang masih muda yang dilubangi ujungnya, digunakan sebagai wadah memasak.
Tumbuhan yang berbahaya
Racun tumbuhan terdapat dalam akar, umbi, batang, ranting, daun, biji, dan bulu-bulu (trikoma). Racun tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit, dapat menyebabkan kebutaan jika terkena mata, bila masuk dalam peredaran darah dapat menyebabkan keracunan, atau dapat menyebabkan kita keracunan makanan melalui saluran pencernaan.
Adapun ciri-ciri tumbuhan yang beracun antara lain :
- Mempunyai getah seperti susu, biasanya beracun untuk dikomsumsi sebagai makanan.
- Buah-buahan yang warnanya menyolok, biasanya beracun untuk dikomsumsi sebagai makanan.
- Daun yang mempunyai bulu-bulu atau duri-duri halus, biasanya menimbulkan gatal-gatal.
- Khusus untuk jamur, ciri-ciri yang beracun yaitu pada tangkai terdapat bagian yang menyerupai cincin, warna menyolok, berbau busuk, biasanya hidup pada tempat-tempat yang kotor(seperti kotoran hewan), jika diiris/dipotong dengan pisau perak meninggalkan bekas noda, jika dimasak dengan nasi akan meninggalkan warna gelap pada nasi disekitar jamur tersebut.

Gambar Botani

Video Botani

Video Botani

Fungsi Pestisida Pada Botani



  1. Fungsi pestisida botani dan cara pengunaannya
Berbeda dengan pestisida kimia, pestisida botani umumnya memang tidak dapat langsung mematikan serangga hama sasaran. Beberapa fungsi pestisida botani adalah sebagai berikut:
  1. Repellent, Yakni, penolak kehadiran serangga, terutama disebabkan baunya yang menyengat.
  2. Antifeedant, yaitu mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot, terutama disebabkan rasanya yang pahit.
  3. Mencegah serangga meletakkan telur dan menghentikan proses penetasan telur
  4. Racun syaraf
  5. Mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga
  6. Antraktan, sebagai pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga
  7. Mengendalikan pertumbuhan jamur (fungisida) dan bakteri (bakterisida) perusak tanaman.
Cara pembuatan pestisida botani dari berbagai jenis tumbuhan tidak dapat distandarisasi secara baku karena memang sifat tanaman dan kandungan bahan aktifnya yang berbeda-beda. Pada tumbuhan yang sama, tetapi jika tumbuh dilingkungan yang berbeda maka kandungan bahan aktifnya pun dapat berbeda. Oleh karenanya, dosis atau konsentrasi bahan aktif yang digunakan pun akan berbeda pula.
  1. Bahan dan Cara Pengolahannya
Pestisida botani merupakan bahan pestisida yang secara alami terdapat di dalam bagian-bagian tertentu di tanaman seperti akar, daun, batang atau buah. Bahan-bahan ini diolah menjadi berbagai bentuk. Untuk menghasilkan bahan pestisida botani dapat dilakukan beberapa teknik berikut:
F Bahan mentah yang berbentuk tepung, berasal dari bahan tanaman yang telah dikeringkan kemudian dihaluskan (Mimba, kunyit dll)
F Ekstrak tanaman yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolit sekunder dari bagian tanaman tertentu. Ektraksi metabolit sekunder untuk keperluan sendiri dapat memakai air dengan metode yang lebih sederhana sehingga bisa dilakukan oleh semua orang (minyak nimba, minyak krisan, minyak cengkeh dll)
F Bahan kimia murni yang berasal dari tanaman. Ekstrak tanaman yang telah diperoleh dimurnikan lagi dan diisolasi untuk diambil senyawa pestisidanya dengan proses penyulingan.
F Bagian tanaman dibakar untuk diambil abunya (serai tembelekan)
Dengan dikembangkannya pemanfaatan pestisida botani diharapkan petani atau pengguna dapat mempersiapkan sendiri cara pengendalian hama terpadu.
  1. Kelebihan dan Kekurangan
Pestisida botani memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan pestisida kimia. Setiap orang yang akan memakai pestisida botani sebaiknya mengetahui dengan baik kelebihan dan kekurangan itu, sehingga dapat memanfaatkan pestisida botani secara maksimal. Kelebihan pestisida botani sebagai berikut:
  1. Degradasi atau penguraian yang cepat
Pestisida botani cepat terurai oleh sinar matahari, udara, kelembapan dan komponen alam lainnya, sehingga mengurangi resiko pencemaran tanah dan air. Dengan demikian, pestisida botani masih dapat disemprotkan beberapa hari sebelum pemanenan tanpa perlu khawatir bahan makanan yang dipanen tercemar residu pestisida.
  1. Memiliki aksi yang cepat
Umumnya bekerja cepat dalam menghentikan nafsu makan OPT atau mencegah OPT merusak lebih banyak, walaupun jarang menyebabkan kematian segera pada serangga.
  1. Toksisitas (daya racun) umumnya rendah terhadap mamalia, sehingga relatif lebih aman terhadap manusia dan hewan ternak. Karena sifatnya ini, pestisida botani sangat lazim dipakai untuk mengendalikan hama digudang penyimpanan biji-bijian dan bahan makanan.
  2. Berspektrum luas
Pestisida botani merupakan pestisida yang memiliki spektrum pengendalian yang luas, Dengan kata lain dapat mengendalikan berbagai jenis OPT. Namun, karena racun yang dihasilkannya sangat cepat terurai dan sebagian besar merupakan racun lambung dan syaraf, pengaruh pestisida botani di lapangan hanya terlihat pada serangga perusak tanaman.
  1. Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal terhadap pestisida kimia.
  2. Phitotoksisitas rendah
Umumnya pestisida botani tidak meracuni dan tidak merusak tanaman.
Berikut ini beberapa kelemahan dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengatasinya:
1.   Untuk menghindari pencemaran lingkungan, sangat diinginkan pestisida yang terurai cepat, tetapi untuk efektivitas pengendalian hama, residu yang cepat hilang dianggap kurang efektif.
2.   Karena sangat cepat terurai, aplikasi pestisida botani menuntut ketepataan waktu dan mungkin harus dilakukan dengan lebih sering. Untuk menunjang keberhasilan pemakain pestisida botani, siklus hidup dan masa aktif OPT sasaran harus diketahui terlebih dahulu.
3.   Walaupun toksisitasnya (daya racun) lebih rendah dibandingkan dengan pestisida kimia, pestisida botani tetap harus ditangani dengan  berhati-hati, karena racun hanya berguna jika dipakai dan dikelola dengan benar. Beberapa jenis pestisida botani bahkan lebih beracun dibandingkan denga pestisida kimia.
4.   Produksi pestisida botani secara masal masih menghadapi kendala, diantaranya ketersediaan bahan baku dalam jumlah yang tidak mencukupi, kandungan metabolit sekunder dalam bagian tanaman umumnya sangat kecil, sehingga sulit untuk mengumpulkan dalam jumlah besar. Namun, jika untuk keperluan sendiri, ketersediaan bahan bisa cukup melimpah dan sangat murah, karena tersedia cara ekstraksi yang lebih sederhana.

Ruang Lingkup Botani

Seperti bentuk-bentuk kehidupan lain dalam biologi, tumbuhan hidup dapat dipelajari dari perspektif yang berbeda, dari tingkat molekul , genetika dan biokimia melalui organel , sel , jaringan , organ , individu, populasi tumbuhan , dan komunitas tumbuhan. Pada setiap tingkat ini seorang ahli botani mungkin prihatin dengan klasifikasi ( taksonomi ), struktur ( anatomi dan morfologi ), atau fungsi ( fisiologi ) dari kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Botani juga tidak hanya mempelajari kelompok dari Kerajaan Tumbuhan saja tetapi juga mempelajari Jamur (mikologi), Bakteri (bakteriologi), Lumut kerak (lichenology), fikologi.
Penelitian tumbuhan sangat penting karena tumbuhan adalah bagian mendasar dari kehidupan di Bumi , yang menghasilkan oksigen , makanan , serat , bahan bakar dan obat-obatan yang memungkinkan manusia dan bentuk kehidupan lainnya ada. Melalui fotosintesis , tumbuhan menyerap karbon dioksida , sebuah gas rumah kaca yang dalam jumlah besar dapat mempengaruhi iklim global. Selain itu, tumbuhan dapat mencegah erosi tanah dan berpengaruh dalam siklus air . Sebuah pemahaman yang baik tentang tumbuhan sangat penting bagi masa depan masyarakat manusia karena memungkinkan kita untuk :
  • Memproduksi makanan untuk memberi makan populasi yang berkembang
  • Memahami proses-proses kehidupan yang mendasar
  • Memproduksi obat-obatan dan bahan untuk mengobati penyakit-penyakit
  • Memahami perubahan lingkungan dengan lebih jelas

Kebun Botani


Di dalam kebun raya di Amerika Serikat
Kebun botani (atau taman botani) adalah suatu lahan yang ditanami berbagai jenis tumbuhan yang ditujukan untuk keperluan koleksi, penelitian, dan konservasi ex-situ (di luar habitat). Selain untuk penelitian, kebun botani dapat berfungsi sebagai sarana wisata dan pendidikan bagi pengunjung. Arboretum adaalh semacam kebun botani yang mengkoleksi pepohonan.
Dalam kebun botani, tumbuhan koleksi dipelihara dan diberi keterangan nama dan beberapa informasi lainnya yang berguna bagi pengunjung. Dua tambahan penting bagi suatu kebun botani adalah perpustakaan dan herbarium. Keduanya diperlukan untuk kegiatan penelitian dan dokumentasi. Identifikasi/klasifikasi adalah hal yang umum dilakukan di kebun botani. Kebun botani dapat pula memiliki bangunan khusus untuk menumbuhkan koleksi yang tidak dapat hidup pada iklim alami tempat itu atau memerlukan perawatan khusus. Bangunan khusus ini dapat berupa rumah kaca atau klimatron dan iklim buatan dapat dibuat di dalamnya.
Umumnya kebun botani dapat dikunjungi umum. Pemilik kebun botani dapat suatu lembaga tertentu, negara, maupun perorangan. Namun demikian, tidak semua kebun botani dibuka untuk umum, contohnya Chelsea Physic Garden.
Kebun botani di Indonesia tidak banyak. Kebun botani milik negara di Indonesia memakai nama "Kebun Raya" karena ukurannya yang luas. Di bawah LIPI/negara terdapat empat kebun botani, yaitu Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi (di utara Malang), dan Kebun Raya Eka Karya Bali di Bedugul, Bali. Puspiptek Serpong juga memiliki Kebun Botani Puspiptek Serpong. Taman Buah Mekarsari adalah kebun botani yang mengkhususkan diri bagi tanaman buah-buahan. Di Tawangmangu juga terdapat taman koleksi tanaman obat-obatan milik Balittro.

sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_botani

Botani Tumbuhan Rendah

Dalam dunia tumbuhan terbagi dalam beberapa pengklasifikasian tumbuhan yang dimulai sejak awal peradaban manusia. Kebanyakan orang mengacu suatu organisme lengkap dengan akar, batang dan daun. Berbagai macam tumbuhan mempunyai organ-organ tersebut, namun sebagian besar dunia tumbuhan mencakup bentuk-bentuk kehidupan dengan kerangka yang lebih sederhana. Diantaranya dapat disebutkan rumput laut dan yang sejenis, kesemuanya dikenal sebagai Algae (ganggang). Algae termasuk dalam golongan tumbuhan berklorofil dengan jaringan tubuh yang secara relative tidak berdiferensiasi, tidak membentuk akar, batang, dan daun. Tubuh ganggang secara keseluruhan disebut tallus. Algae diklasifikasikan, secara konvensional bersama-sama dengan bacteria dan fungi, dalam subregnum tumbuhan tak berpembuluh yang disebut Thallophyta.
Ganggang dan Thallophyta dianggap sebagai bentuk tumbuhan rendah, yaitu tumbuhan yang mempunyai hubungan keluarga sangat erat dengan organisme yang paling primitive. Kata sifat rendah diartikan tiadanya struktur yang kompleks, bukannya ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Meskipun ganggang lepas dari perhatian orang, sebenarnya tumbuhan tersebut terdapat dimana-mana. Beberapa jenis ganggang juga dapat tumbuh di daerah yang bersalju, sehingga memberikan warna merah muda yang jelas di antara warna putih salju. Selain itu ganggang tertentu tahan hidup di mata air panas, di gua tambang yang dalam, bahkan sampai sejauh puluhan meter di bawah permukaan tanah.
Berbagai spesies memperlihatkan keanekaragaman dalam warna, yang berkisar dari warna hijau, hijau-kuning, dan hijau-biru, sampai kepada warna merah, kuning, jingga, hijau zaitun, dan cokelat. Dalam hal bentuknya, ganggang dapat berupa bola-bola, benang, lempengan, pitadan bergantung pada varietasnya dapat pula bercabang-cabang. Ganggang juga sangat beragam dalam hal ukurannya. Banyak jenis yang bersel tunggal, merupakan tumbuhan yang dapat bergerak atas kekuatan sendiri atau mengapung dan berukuran mikroskopik. Ganggang yang terbesar, rumput laut (kelp) yang hidup di daerah lautan pasifik yang lebih dingin, dapat mencapai ukuran sekitar 30 meter atau lebih. Seperti halnya pada tumbuhan autotrof lainnya, ganggang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dengan semestinya dan berkembangbiak di bawah pengaruh factor-faktor lingkungan seperti suhu dan cahaya yang sesuai, serta persediaan yang cukup akan oksigen, karbondioksida, dan unsure-unsur esensial. Karena cahaya itu diabsorpsi oleh air, banyak ganggang tumbuh di bawah permukaannya mempunyai titik kompensasi yang relative rendah, dan  dengan demikian dapat digolongkan sebagai tumbuhan tahan naungan.
Anak divisi ganggang dapat dibedakan dalam tujuh kelas yaitu; kelas Flagellata, Kelas Diatomiae (ganggang kersik), Kelas Chlorophyceae (ganggang hijau), Kelas Conjugatae  (ganggang gandar), Kelas Charophyceae (ganggang karang), Kelas Phaeophyceae (ganggang coklat) dan Kelas Rhodophyceae ( ganggang merah). Tetapi pada makalah ini hanya dijelaskan tentang Kelas Phaeophyceae (ganggang coklat). Ganggang coklat yang terbesar, kelp merupakan salah satu raksasa dalam dunia tumbuhan. Ukurannya yang terbesar dijumpai pada pantai barat Amerika Utara, ada yang mencapai ukuran lebih dari 3 kilometer. Kelp terdiri dari satu sampai beberapa helai daun (blade) yang dihubungkan oleh tangkai (stipe) kesuatu substat berupa akar (holdfast) yang tumbuh kuat pada batuan didasarnya. Kelp bersama alga lain, mengambil sari beberapa unsure kimia yang ada di dalam air laut.
Phaeophyta terdiri dalam tiga ordo yaitu Laminariales, Dictyotales, dan Fucales.  Ordo Laminariales, ordo ini termasuk yang terbesar dan memiliki stuktur yang kompleks dari semua ganggang. Ordo ini memiliki ciri yakni, tingkat perkembangannya memiliki habitus yang memperlihatkan adanya hubungan kekerabatan dengan Phaeosporales, mempunyai ukuran yang besar, memiliki pergirian keturunan yang beraturan terdiri atas banyak sel, pada ujungnya terdapat antheridium yang hanya terdiri atas satu sel masing-masing sel mengeluarkan dua spermatozoid yang mempunyai dua buluh cambuk.   

sumber: http://frogstar-biologic.blogspot.com/p/makalah-botani-tumbuhan-rendah.html

Kamis, 02 Mei 2013

MEWUJUDKAN SMA NEGERI 2 METRO SEBAGAI SEKOLAH ADIWIYATA


 









Metro: Ditunjukknya SMA Negeri 2 Metro dalam partisipasi lomba sekolah adiwiyata 2012 merupakan indikator bahwa sekolah sudah mengimplementasikan program kepedulian dan pelestarian lingkungan. Program yang digulirkan Kementerian Negara Lingkungan Hidup ini bertujuan  mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Program ini mengajak seluruh warga sekolah agar dapat berpartisipasi melestarikan dan menjaga lingkungan hidup di sekolah dan lingkungannya. Kegiatan utamanya adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi warga SMAN 2 Metro.

Program dan kegiatan Sekolah adiwiyata dikembangkan berdasarkan norma-norma dasar alam kehidupan yang meliputi antara lain: Kebersamaan, Keterbukaan,Kesetaraan,Kejujuran, Keadilan dan Kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumberdaya alam. Komponen dan standar Adiwiyata yang terus dikembangkan SMAN 2 Metro meliputi :


  1. Pemenuhan dan Penguatan Kebijakan Berwawasan Lingkungan.

Pada kebijakan ini sekolah terus mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH). Selanjutnya Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) juga dikembangkan agar  memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Visi SMA Negeri 2 Metro yang berisi: “Mewujudkan sekolah prestasi, berpegang teguh budi pekerti, berwawasan informasi teknologi dan berbasis lingkungan” merupakan modal utama dalam menggerakkan kebersamaan warga sekolah untuk menciptakan sekolah adiwiyata yang berdaya saing dan peduli kelestarian lingkungan.




  1. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan dalam Proses Pembelajaran.

Peran tenaga pendidik sangat penting dalam mendesiminasikan program PPLH sehingga pendidik juga harus meningkatkan kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup. Peserta didik  juga dipacu melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup agar tertanam rasa tanggung jawab dan kesadaran terhadap lingkungan sebagai anugerah Tuhan yang harus dijaga untuk kelangsungan hidup umat.




  1. Peningkatan Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif.

Warga sekolah secara konsisten dan berkomitmen tinggi melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana dan menghasilkan produk yang terukur bagi warga sekolah. Selanjutnya sekolah juga harus memperbanyak jalinan  kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan menjalin kemitraan dalam mengelola pendidikan dan kegiatan lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain).




  1. Pemenuhan dan pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan:

Pemenuhan Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan seperti komposter, green hause, energi alternatif, kantin sehat  dan lain-lain yang didukung kualitas pengelolaanya akan sangat mendukung tercapainya program Adiwiyata.

Agenda Program Adiwiyata SMAN 2 Metro yang segera dilakukan adalah:

1)      Sosialisasi program kepada warga sekolah

2)      Pembentukan Tim Adiwiyata Sekolah

3)      Analisis Kebutuhan

4)      Penyusunan Program Kerja

5)      Penguatan dukungan internal dan eksternal

6)      Implementasi program

7)      Monitoring dan evaluasi

8)      Rencana tindak lanjut ((RTL) hasil monitoring

Tentunnya untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya kerjasama semua pihak. Untuk itu diperlukan kesadaran dan dukungan penuh semua warga SMAN 2 Metro untuk bekerja bahu membahu  mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan yang pada akhirnya tercipta  lingkungan sekolah yang bersih, sehat, indah dan nyaman. Dengan demikian suasana belajar akan menjadi lebih baik dan mampu menciptakan out put  yang berprestasi dan mampu berkompetisi ditingkat regional, nasional maupun internasional. (htt)

Jumat, 22 Maret 2013

PERKEMBANGAN KAPAL LAYAR

Rabu, 13 Maret 2013

8 PENULIS FENOMENAL TERKAYA

TIPS CARA MERAWAT RAMBUT

Kamis, 07 Maret 2013

MY BIODATA

Foto Saya
MY BIODATA
NAMA: FANI MONADA ESSA PUTRI
KELAS: XI IPS 2
TTL: METRO, 30 MEI 1996

10 TEMPAT WISATA MENARIK DI INDONESIA


1. Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat


Rinjani memiliki panaroma yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa dan pecinta alam dari mancanegara. Suhu udara rata-rata sekitar 20°C; terendah 12°C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus. Pada Juli, angin masih cukup lemah dan cuaca cukup cerah, sehingga pendakian ke puncak bisa dilakukan kapan saja.

2. Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur


Taman Nasional Komodo (TN. Komodo) merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan perairan lautnya. Pulau-pulau tersebut merupakan habitat satwa komodo (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba satu-satunya yang tersisa di bumi. Kondisi alamnya unik, terdapat padang savana yang luas dengan pohon lontarnya (Borassus flabellifer). 

3. Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat


Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi Papua Barat, tepatnya di bagian kepala burung Papua. Kepulauan ini merupakan tujuan penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya.

4. Kawah Ijen, Jawa Timur


Kawah Ijen merupakan salah satu gunung berapi atraksi wisata di Indonesia. Kawah Ijen merupakan objek wisata terkenal, yang telah dikenal oleh para wisatawan domestik dan asing karena keindahan alam dan bahari.

5. Carstensz Pyramid, Papua


Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Kali ini, Carstenz Pyramid atau yang bisa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua. Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania.

6. Gunung Anak Krakatau, Jawa Barat


Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana yang, karena letusan pada tanggal 26-27 Agustus 1883, kemudian sirna. Letusannya sangat dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa.

7. Gunung Bromo, Jawa Timur


Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

8. Gunung Kelimutu, Nusa Tenggara Timur


Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo Kecamatan kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. 

9. Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara


Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.

10. Danau Toba, Sumatra Utara


Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer (danau vulkanik terbesar di dunia). Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. 
sumber:  http://www.aneh-unik.com/2011/03/10-tempat-wisata-menarik-di-indonesia.html



 
Copyright (c) 2010 BOTANI. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.